Selamat ya! Artis Cantik Syahrini Tengah Jalani Program Hamil Bayi Tabung! Netter: Semoga sehat-sehat ya Princess....
Syahrini dan Reino Barack menikah pada 27 Februari 2019 lalu. Sejak menjadi seorang istri, wanita kelahiran 40 tahun silam ini semakin jarang terlihat di layar kaca.
Pernikahan Syahrini dan Reino Barack tak pernah mendapat gosip miring, Bahkan, keduanya lebih sering terlihat memamerkan kemesraan.
Misalnya saja saat Syahrini berulang tahun beberapa waktu yang lalu. Ia mendapatkan ucapan dan kecupan mesra dari sang suami dan mengunggah momen mesra itu di akun media sosial miliknya.
Selain mengunggah foto, Reino Barack juga menuliskan pesan manis untuk sang istri. Ia menuliskan harapan dan rasa cintanya untuk Syahrini, Bunda.
"May this be another year blessed with much love, joy, and good health. Thank you for being who you are, I love you," tulisnya.
Kehidupan rumah tangga pasangan ini juga menjadi sorotan publik. Banyak netizen yang bertanya-tanya soal rencana keduanya memiliki anak.
Lalu sejak sejak beberapa waktu belakangan, pelantun Sesuatu itu juga diisukan tengah menjalani program hamil bayi tabung untuk anak pertamanya dengan sang suami. Syahrini pun merespons soal pertanyaan program hamil bayi tabung.
"Belum bisa aku jawab," tuturnya, dikutip dari detikcom.
Syahrini mengatakan bahwa ia akan memberikan jawaban di lain waktu. "Nanti saja kalau sudah betul-betul ke arah sana, baru aku share lagi ke kalian."
Progam bayi tabung
Program bayi tabung menjadi pilihan banyak pasutri untuk memiliki keturunan. Banyak yang berhasil dengan mengikuti program ini tapi tak sedikit juga yang mengalami kegagalan untuk dapat hamil.
Membuat keputusan untuk mengikuti program bayi tabung merupakan hal yang menyenangkan sekaligus menegangkan. Di satu sisi, prosedur ini membuat Bunda dan Ayah selangkah lebih dekat untuk mendapatkan buah hati. Tapi di sisi lain, berbagai kekhawatiran muncul dan tak jarang membuat stres.
Selama proses bayi tabung atau dikenal dengan istilah In Vitro Fertilization (IVF), Bunda akan diberikan obat kesuburan yang merangsang perkembangan telur di ovarium. Ini terjadi selama beberapa hari. Kemudian, dilanjutkan dengan proses mengeluarkan telur dewasa dari ovarium.
Di laboratorium, telur yang diambil dikombinasikan dengan sperma dari Ayah. Lalu, telur dan sperma disatukan dalam cawan dengan harapan semoga sel sperma akan membuahi sel telur. Sel telur yang telah dibuahi inilah yang kemudian disebut embrio.
Embrio yang dihasilkan kemudian berkembang selama beberapa hari lagi di laboratorium. Proses ini dilakukan di bawah kondisi yang dikendalikan dengan sangat hati-hati.
Selanjutnya, satu atau dua embrio paling sehat akan ditransfer ke uterus Bunda. Setiap embrio tambahan akan dibekukan untuk siklus masa depan, seperti dikutip dari laman Very Well Family.
"In Vitro Fertilization (IVF) merupakan proses padat dengan melibatkan banyak kunjungan ke dokter," ujar Eve Feinberg, MD, medical director of Northwestern Medicine Fertility and Reproductive Medicine Highland Park.
Proses IVF atau bayi tabung sendiri merupakan proses yang tak sebentar ya, Bunda. Selama 10-12 hari, Bunda akan minum obat kesuburan (biasanya suntikan yang dilakukan sendiri) untuk merangsang ovarium menghasilkan banyak telur.
"Selama waktu itu, Bunda juga harus pergi ke dokter untuk melakukan pemeriksaan darah dan USG hampir setiap hari,"kata Dr Feinberg, seperti dikutip dari laman Parents.
Baca kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.
Setelah fase stimulasi selesai, dokter kemudian akan mengeluarkan telur dari indung telur (dengan anestesi umum) dan menggabungkannya dengan sperma pasangan di laboratorium.
Kemudian, tiga hingga lima hari setelah pengambilan telur, satu atau lebih embrio akan ditempatkan kembali ke dalam rahim Bunda. Kemudian, dua minggu setelahnya, Bunda akan kembali ke dokter untuk melakukan tes kehamilan dan menentukan apakah IVF berhasil atau tidak.
Sebelumnya, Bunda dan pasangan juga akan melewati pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu. "Mencapai berat badan yang sehat, membatasi asupan alkohol dan berhenti merokok serta penggunaan zat lainnya dapat meningkatkan tingkat keberhasilan IVF," kata Deidre D. Gunn, M.D, asisten profesor endokrinologi reproduksi dan infertilitas dari University of Alabama di Birmingham.
Selain itu, Bunda dan Ayah disarankan juga mencoba mengendalikan kondisi medis seperti tekanan darah tinggi dan diabetes sebelum mencoba untuk hamil.
Dalam proses bayi tabung sendiri, Bunda pun perlu memahami akan ada beberapa yang perlu Bunda adaptasi. Di antaranya yakni adanya efek samping yang mungkin timbul.
Perlu Bunda tahu, Bunda akan dipompa penuh dengan hormon. Jadi, Bunda mungkin akan lebih emosional selama siklus IVF berlangsung. Tak hanya itu, efek samping ringan seperti tekanan, kram atau kembung di daerah panggul, nyeri payudara, dan ketidaknyamanan akibat suntikan kesuburan juga dapat terjadi.
Oh ya, Bunda, proses bayi tabung juga akan memunculkan sedikit risiko komplikasi kehamilan atau kelahiran. Ini dikarenakan memiliki lebih dari satu embrio yang ditanamkan selama IVF, akan meningkatkan peluang Bunda untuk hamil kembar di mana meningkatkan risiko persalinan prematur dan berat badan lahir rendah.
Meski demikian, Bunda tidak perlu khawatir karena semua proses tersebut tentunya dalam pengawasan tim medis. Apalagi, dalam program bayi tabung, ada kemungkinan juga untuk memiliki pemilihan jenis kelamin.
Beberapa tempat program bayi tabung biasanya akan memberikan kesempatan pada pasutri untuk memilih jenis kelamin yang diinginkan untuk ditanamkan. Sementara yang lainnya tidak memberikan kebijakan itu dan hanya mentransfer embrio dengan kualitas terbaik.
Ada baiknya, Bunda dapat menanyakan lebih lanjut pada obgyn yang menangani Bunda ya. Sehingga program bayi tabung dapat berjalan sukses dan sesuai harapan.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda