==[Close Click 2x]==
Banner iklan disini

Ferdy Sambo - Putri Candrawathi, cinta pertama, menikah dan bersama duduk di kursi pesakitan....




Ferdy Sambo - Putri Candrawathi, cinta pertama, menikah dan bersama duduk di kursi pesakitan


Gelar sang jenderal termuda pernah dinobatkan kepadanya karena diusia 47 tahun dia sudah meraih pangkat jederal bintang dua, dialah Ferdi Sambo.


Ferdi Sambo dan Putri Candrawathi saat ini menjadi pusat perhatian jutaan warga negeri ini.


Dari kasus yang menimpa mereka menjadi sorotan masyarakat Indonesia dan menjadi rating pertama berita di setiap media sosial, baik koran cetak, online maupun berbagai kanal youtube.


Ada yang menarik dari kisah sepasang suami istri ini.


Dikutip dari kanal YouTube Wartawan Lurus, terungkap perjalanan panjang cinta keduanya memang menarik untuk disimak.


Betapa tidak, sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama ternyata mereka sudah saling kenal, lalu berteman dan menjalin kasih dan berlanjut dengan ikatan cinta dalam satu pernikahan, hidup dalam berkecukupan dan bersama dikursi pesakitan.


Pada satu keadaan pasangan suami istri ini juga bersama menghadapi hukuman pidana. Meski disaat saat puncak karirnya sebagai Irjen Pol. Ironis memang.


Ferdi Sambo lahir di Kabupaten Barru sebelah Utara 100 km dari kota Ujung Pandang yang sekarang kota menjadi kota Makassar, tepatnya pada Senin, 9 Februari tahun 1973. Dia adalah anak seorang pegawai negeri (PNS).


Sedangkan Putri Candrawathi kelahiran Bali memiliki wajah cantik dan dia adalah anak seorang TNI.


Ferdi Sambo saat berusia enam tahun, seperti anak-anak lainnya masuk sekolah dasar (SD) Khatolik di tempat kelahirannya di Kabupaten Barru tersebut.


Lulus Sekolah Dasar (SD) Ferdi Sambo panggilan sehari-harinya Feppi ini pun melanjutkan ke Sekolah Tingkat Pertamanya (SMP) yakni di SMP Negeri 6 Ujung Pandang pada tahun 1985 dan tamat tahun 1988.


Dan tanpa sengaja Putri Candrawathi pun masuk di sekolah yang sama yaitu SMP Negeri 6 Ujung Pandang.


Disitulah awal pertemuan dua remaja sejoli itu. Mereka sama-sama menimba ilmu di satu sekolah tingkat pertama yang sama.


Merekapun berteman, dan tiga tahun mereka bersama di sekolah yang sama. Di tahun 1988 akhirnya mereka menyelesaikan SMPnya.


Tahun 1988, Ferdi Sambo pun atau Feppi panggilan kecilnya ini melanjutkan sekolahnya di Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu SMA favorit di Ujung Pandang.


Begitu juga dengan Putri Chandrawati di sekolah yang sama dengan Ferdi Sambo. Tamat sekolah lanjutan atas Sambo melanjutkan sekolah Taruna Akpol dan lulus Akpol tahun 1991.


Saat itu hubungan Febbi dan Putri sempat terpisah. Sambo masuk Akpol setamat SMA, sedangkan Putri melanjutkan ke salah satu universitas mengambil jurusan kedokteran gigi.


Dalam hitungan tiga tahun Ferdi Sambopun lulus Akpol pada tahun 1994. Diapun resmi menyandang Inspektur Polisi dua (Ifda) dan mendapat tugas pertamanya sebagai perwira Samapta.


Sejak itulah, Ferdi Sambo selalu berpindah pindah tugas diberbagai daerah.


Setahun sebagai perwira, Ferdi Sambo ditugaskan di Polsek Jakarta Timur. Lalu, dia juga ditugaskan sebagai posisi sebagai Kanit Buser pada tahun 1996.


Sepanjang tahun 1997 hingga 1998, dia ditugaskan sebagai Kanit Resintel Polsek Metro Pasar Rebo dan Polsek Metro Cakung.


Berkat prestasinya, pada tahun 1999 diapun menduduki jabatan sebagai Wakapolsek Metro Matraman. Kemudian menjadi Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur dari tahun 1999 hingga 2001.


Saat menjadi Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, saat itu dia bertemu kembali dengan Putri Candrawathi yaitu cinta pertamanya yang pernah terpisah, akhirnya Sambo menikahi gadis Bali tersebut.


Hasil buah cinta mereka, Sambo dan Putri memiliki tiga anak yang pertama saat ini berusia 21 tahun, anak kedua berusia 17 tahun dan yang sulung saat ini masih duduk di sekolah menengah atas berumur 15 tahun. Dan dikabarkan mereka juga memiliki anak angkat yang masih kecil berusia 1.5 tahun


Ayah empat orang anak ini juga aktif di Taruna Nusantara Magelang. Dia juga banyak berkiprah di kepolisian dan militer.


Perjalanan karir Sambo menjadi penegak hukum ini terbilang cemerlang. Dia pernah menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Bogor yaitu pada tahun 2003 sampai tahun 2004. Dan juga menjadi Wakapolres Semarang. Setelah itu jabatan yang pernah didudukinya juga sebagai Polda Jakarta pada tahun 2007 hingga 2008.


Selain itu, Sambo juga pernah menjadi Kapolres Purbalingga pada tahun 2001, kemudian menjadi Kapolres Brebes pada tahun 2013 dengan pangkat AKBP.


Untuk mendampingi suaminya Putri Candrawathi tidak melakukan profesinya sebagai dokter gigi. Namun dia memilih untuk mendampingi suaminya dan aktif sebagai istri dari seorang Irjen dan menjalankan tugasnya sebagai ibu Bhayangkari.


Untuk menjaga kenyamanan istrinya Putri, Ferdi Sambo pun bertemu dengan Kuat Makruf ditugaskan ya sebagai supir istrinya Putri Chandrawathi.


Pada saat pucuk pimpinan kepolisian di jabat jenderal Tito Karnavian pada tahun 2016, karir Ferdi Sambopun menanjak. Jabatan strategis yang didudukinya yaitu sebagai Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri. Ferdy Sambopun semakin dekat dengan kekuasaan.


Keberuntungan terus berpihak kepadanya. Sambo selalu mendapat dukungan dari atasannya. Saat Jenderal Tito Karnavian menjadi Kapolri, jabatan Ferdi Sambo di Koorspripim Polri. Saat itu dia adalah orang yang paling dekat dengan Kapolri. Tidak heran bila kemana pun Tito bertugas, Sambi selalu setia dan mendampingi sang Jenderal. Saat itu Ferdi Sambo sudah berpangkat Kombes.


Pada tahun 2018, saat Tito Karnavian menduduki jabatan sebagai Mendagri. Keberuntungan tetap berpihak kepadanya, Ferdi Sambo menjadi perwira tinggi dengan jabatan Brigadir Jenderal atau jenderal bintang satu yaitu tahun 2019.


Hal yang sama Ferdi juga dekat dengan pucuk pimpinannya yang kala itu Kapolri dijabat Jenderal Idham Aziz.


Pada tahun 2020 Kapolri mempercatainya menduduki jabatan sebagai Kepala Devisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri.


Dengan jabatan itu pula, Ferdi mendapat pangkat sebagai jenderal bintang dua yang bergelar Irjen Pol.


Usianya yang masih 47 tahun saat itu, dia dinyatakan sebagai jenderal bintang termuda di Kepolisian RI.


Ferdi Sambo telah meniti karirnya di kepolisian selama 26 tahun dan keberuntungan selalu berpihak kepadanya. Pengalamannya sebagai petugas negara tidak dapat dinafikan bila dia juga orang yang disegani dilingkungan Polri RI.


Sampai akhirnya di tahun 2022, kasus pembunuhan atas JS yang membuat karirnya hancur dan jabatan yang dibinanya selama ini dinonaktifkan oleh Kapolri Jenderal Sigit karena dianggap perbuatan yang dilakukannya telah mempermalukan kepolisian negara RI.


Sepuluh hari setelah kasus pembunuhan Brigadir JS bergulir oleh Jenderal Listyo Sigit pun menonanaktifkan Ferdi Sambo yaitu tepat pada 18 Juli 2022.


Begitu banyak desakan dari masyarakat Indonesia atas diri Sambo karena perbuatan yang telah dilakukannya dengan melakukan perencanaan pembunuhan kepada JS yang juga ajudannya.


Atas kasus pembunuhan itu pula Ferdi Sambo resmi dicopot dari jabatannya sebagai Kadiv Propam oleh Kapolri pada 4 Agustus 2022.


Persidangan demi persidangan telah dilalui mereka berdua yang juga banyak melibatkan anggota kepolisian sebagai saksi maupun terdakwa atas kasus tersebut. Yang akhirnya tepat pada, Senin, (13/2) oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis hukum mati terhadap Ferdi Sambo.


Sementara istrinya Putri Candrawathi yang juga menjadi cinta pertamanya itu dihukum selama 20 tahun penjara.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel